Perangkat lunak/piranti lunak adalah program komputer yang berfungsi sebagai sarana interaksi antara pengguna dan perangkat keras. Atau boleh juga diartikan sebagai „penterjemah' perintah-perintah yang dijalankan pengguna komputer untuk diteruskan ke atau diproses oleh perangkat keras. Program komputer ini, isinya dapat diubah dengan mudah. Pada komputer, perangkat lunak dimuat ke dalam RAM kemudian dieksekusi di dalam CPU. Pada level paling bawah, perangkat lunak berisi bahasa mesin yang bersifat spesifik terhadap suatu processor. Ada banyak model penggolongan perangkat lunak, namun secara umum perangkat lunak dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
a. System Software
System Software
adalah perangkat lunak yang digunakan untuk
membantu menjalankan perangkat keras dan sistem
komputer. Tujuan dari system software adalah
membatasi semaksimal mungkin programmer aplikasi dari
kompleksitas sebuah komputer, terutama yang berhubungan
dengan akses memori dan perangkat keras secara
langsung. Termasuk dalam kelompok ini adalah
sistem operasi, driver perangkat keras, perangkat
lunak pendiagnosa, windowing system, utilities
dan lain-lain. Dari kelompok ini sistem operasi
merupakan perangkat lunak yang paling penting.
Perangkat lunak ini bekerja sebagai antar
muka antara komputer dengan dunia luar. Pada
bagian hardware, sistem operasi akan
mendiskripsikan perangkat keras yang ada atau
terhubung dengan komputer. Sistem operasi menyediakan antar
muka pada perangkat keras ini menggunakan
“driver” tertentu sehingga perangkat ini dapat dikenali dan bekerja
sebagai mana mestinya.
b. Programming Software
Programming Software
adalah perangkat lunak yang menyediakan alat
bantu atau fungsi yang dapat membantu
programmer dalam membuat program komputer. Software ini
sangat bergantung pada bahasa pemrograman yang digunakan.
Alat bantu ini meliputi editor teks,
compiler, interpreter, linkers, debugger dan lain-lain.
Sebuah Integrated Development Environment (IDE)
atau lingkungan pengembangan terpadu menggabungkan alat-alat
bantu ini untuk mempermudah programmer.
c. Application Software
Application Software
adalah perangkat lunak yang digunakan membantu
manusia mengerjakan tugas-tugas tertentu. Tipe-tipe
application software antara lain, perangkat lunak otomatisasi
industri, perangkat lunak bisnis, perangkat lunak
pendidikan, perangkat lunak software, database,
dan game komputer. Perangkat lunak dalam sebuah
jaringan komputer terdiri dari dua perangkat
utama, yaitu perangkat lunak sistem operasi
jaringan (Network Operating System) dan sistem
aplikasi yang digunakan untuk bekerja dalam
jaringan komputer tersebut. Proses konfigurasi
perangkat lunak jaringan komputer merupakan
pekerjaan yang menentukan bentuk dari jaringan komputer
yang akan dibangun, terutama proses konfigurasi perangkat
lunak sistem operasi jaringannya. Besar kecilnya
kapasitas komputer yang dipergunakan, baik
komputer server maupun komputer workstation ditentukan oleh kedua jenis
perangkat lunak ini. Ada bermacam-macam sistem operasi jaringan yang
beredar saat ini, masingmasing dengan
kelebihan dan kekurangannya, baik sistem operasi
jaringan peer-to-peer maupun sistem operasi
client/server. Pada prinsipnya proses instalasi setiap sistem
operasi ini sama, yaitu meliputi proses copy
file-file sistem operasi, instalasi device driver
perangkat yang digunakan pada sistem operasi
tersebut dan pengaturan konfigurasi sistem
jaringan, serta pengaturan konektivitas pada workstation yang ada.
1. Virtualisasi
Dalam ilmu
komputer, virtualisasi adalah istilah umum yang
mengacu kepada abstraksi dari sumber daya komputer.
Virtualisasi bisa diartikan sebagai pembuatan
suatu bentuk simulasi dari sesuatu yang asalnya
bersifat fisik, misalnya sistem operasi,
perangkat penyimpanan data atau sumber daya
jaringan. Hal ini termasuk membuat sebuah
sumber daya tunggal terlihat berfungsi sebagai
beberapa sumber daya logikal atau membuat
beberapa sumber daya fisik terlihat sebagai satu
sumber daya logikal. Virtualisasi ini merupakan teknik yang memungkinkan
instalasi sistem operasidilakukan diatas sistem operasi yang ada
saat ini, tidak dalam partisi tertentu
namun dalam suatu file tertentu dan file
tersebut merupakan perwakilan dari suatu sistem
komputer virtual. Satu komputer dapat memiliki
lebih dari satu komputer virtual. Oleh
karena itu,instalasi lebih dari satu sistem
operasi juga dimungkinkan dengan teknik ini. Dalam ilmu
komputer, Ada dua jenis virtualisasi yaitu
virtualisasi penuh dan virtualisasi paruh.
Virtualisasi penuh maksudnya mensimulasikan secara
lengkap hal-hal yang mendasari suatu perangkat,
sedangkan virtualisasi paruh hanya mensimulasikan beberapa
hal dari perangkat tersebut. Virtualisasi paruh lebih
mudah dijalankan daripaada virtualisasi penuh, akan tetapi
virtualisasi paruh memiliki kekurangan dalam hal
compatibility atau kesesuaian. Platform virtualisasi atau
virtual computer dapat digambarkan melaluisebuah
hardware komputer dengan sistem operasinya bertindak sebagai host
yang menciptakan simulasi dari komputer lain dengan sistem
operasinya sendiri sebagai guest software dan
kemudian akan terhubung dengan hardware yang
dimiliki komputer host. Akses dari guest ke
system resources seperti akses jaringan,
keyboard, disk storage dan sebagainya secara umum akan
dikontrol oleh host dengan penggunaan prosesor dan
sistem memori yang terbatas. Beberapa alasan pengunaan
virtualisasi:
· Dalam hal penggabungan server, banyak
server kecil yang digantikan dengan satu
server besar dengan tujuan untuk mengurangi
jumlah hardware yang memiliki harga tinggi seperti CPU.
Meskipun hardware dijadikan satu seperti itu, sistem
operasinya tidak digabung. Masing-masing sistem operasi
yang berjalan pada satu server tersebut
akan menjadi sebuah sistem operasi yang berjalan
sendiri secara virtual. Jadi satu server
yang besar itu dapat menjadi host bagi
beberapa guest.
· Kemudahan dalam pengaturan konfigurasi untuk
membuat sebuah sistem operasi secara virtual yang
dapat dilakukan dengan cepat.
· Error atau kesalahan yang terjadi pada mesin
virtual tidak akan membahayakan sistem komputer
host, sehingga mesin virtual sangat cocok
digunakan untuk mempelajari cara install sebuah
sistem operasi baru tanpa merusak sistem
operasi yang telah ada.
2. Virtual Box
VirtualBox adalah
paket perangkat lunak virtualisasi untuk komputer
berbasis x86 dan AMD64/Intel64 dari Oracle
Corporation. Paket VirtualBox menginstal pada
sistem operasi host yang ada sebagai
aplikasi dan aplikasi host ini memungkinkan
sistem operasi tamu tambahan yang dikenal dengan
Guest OS, untuk memuat dan menjalankan
sistem operasi pada lingkungan virtual masing-masing. Sistem
operasi host yang didukung termasuk Linux, Mac OS X,
Windows XP, Windows Vista, Windows 7, Windows 8,
Solaris, dan OpenSolaris sementara untuk sistem operasi tamu
yang didukung termasuk versi dan derivasi
dari Windows, Linux, BSD, OS / 2, Solaris, Haiku dan lainnya.
Untuk instalasi sistem operasi akan dilakukan
melalui virtual box sehingga dapat mencoba untuk
menginstall berbagai versi sistem operasi baik untuk sistem
operasi untuk komputer server maupun untuk
komputer client atau workstation. Versi virtual
box yang digunakan adalah versi 4.3.18 yang
dapat diunduh melalui https://www.virtualbox.org/wiki/Downloads dan
memilih sesuai dengan sistem operasi yang digunakan.
Setelah mengunduh versi
virtual box yang akan dipergunakan, maka tahap
selanjutnya adalah terlebih dahulu menginstall
aplikasi yang telah diunduh tersebut dan
dilanjutkan dengan konfigurasi virtual box.
Berikut langkah-langkah untuk instalasi virtual
box pada sistem operasi windows :
1) Dimulai dengan menjalankan
aplikasi virtual box yang telah diunduh dan
memilih Next
untuk memulai proses instalasi.
2) Dapat memilih
lokasi direktori untuk lokasi penyimpanan hasil
instalasi, membutuhkan
ruang sebesar 140MB.
3) Akan tampil
peringatan yang menyatakan bahwa koneksi jaringan akan
direset dan koneksi tersebut
akan terputus sementara selama proses instalasi berlangsung.
4) Setelah
pengaturan instalasi selesai maka dilanjutkan
dengan memilih Install untuk memulai
proses menyalin file aplikasi ke harddisk.
5) Akan tampil
permintaan untuk menginstall driver USB.
6) Lalu tampil
permintaan untuk menginstall driver perangkat jaringan.
7) Dan terakhir akan
tampil permintaan untuk menginstall aplikasi layanan
jaringan untuk
manajemen dan konfigurasi jaringan.
Selesai proses
penyalinan file aplikasi dan instalasi driver
maka pilih Finish untuk mengakhiri proses
instalasi.Setelah proses instalasi virtual box
telah selesai maka tahap selanjutnya adalah
mempersiapkan konfigurasi yang akan dipergunakan
untuk menginstall beberapa sistem operasi. File konfigurasi
dipergunakan oleh virtual box untuk pengaturan hardware
virtual untuk sistem operasi antara lain nama dan
versi sistem operasi, alokasi memori RAM, alokasi
media penyimpanan harddisk, sumber file instalasi
sistem operasi, dan lain sebagainya. Sistem
operasi virtual yang berjalan pada vitual
box sering disebut sebagai Guest OS atau
sistem operasi tamu.Komputer yang dipergunakan disarankan memiliki
alokasi memori RAM yang lebih besar begitu juga
untuk harddisk yang digunakan agar Guest OS dapat berjalan
dengan baik, tetapi jika tidak dapat memenuhi kedua hal
tersebut maka dapat diatur lewat file konfigurasi
virtual box agar alokasi RAM dan harddisk
tidak menghabiskan seluruh sumber daya yang
ada. Untuk file sumber instalasi dari
sistem operasi biasanya menggunakan file image
berformat iso yang dapat diunduh dari situs
sumber sistem operasi atau dapat diperoleh lewat media
optical disk seperti CD dan DVD. Untuk keperluan
instalasi ini akan menggunakan file image dalam
format iso yang telah disalin ke harddisk terlebih dahulu.
Berikut langkah-langkah
yang harus dilakukan untuk mempersiapkan file
konfigurasi virtual box:
1) Saat pertama
kali menjalankan virtual box akan menampilkan
beberapa pilihan, pilih New
untuk membuat mesin virtual baru yang akan digunakan
untuk menginstall sistem operasi.
2) Mengisi nama
mesin virtual, contohnya Ubuntu_Server karena akan
menginstall sistem
operasi Ubuntu Server 12.04 serta memilih
juga tipe dan versi sistem operasi.
3) Menentukan
ukuran memori virtual, disesuaikan dengan jumlah
memori utama dari
perangkat keras yang dipergunakan.
Ukuran memori virtual yang direkomendasikan adalah
512MB.
4) Selain memori
virtual, diperlukan juga harddisk virtual untuk
menyimpan file sistem operasi serta
penyimpanan data lainnya. Ukuran harddisk virtual
yang direkomendasikan adalah 8 GB.
5) Terdapat
beberapa versi harddisk virtual yang dapat
dipilih. Direkomendasikan untuk
menggunakan format VDI karena
merupakan format dengan tingkat kompabilitas yang
lebih baik untuk virtual box.
6) Ada dua
pilihan dalam cara penyimpanan virtual harddisk
yaitu dynamically allocated yang akan
mengembang ukurannya secara dinamis atau fixed size yang memiliki
ukuran tetap. Untuk menghemat ruang
dapat menggunakan versi dinamycally allocated.
7)Masukkan nama
virtual harddisk, sebaiknya disesuaikan dengan nama
mesin virtual sehingga tidak bingung
dalam menggunakan. Untuk ukuran direkomendasikan sebesar
8GB atau lebih besar lagi
jika ingin menginstall sistem operasi Windows.
8) Setelah memilih
Create di langkah sebelumnya maka mesin virtual
telah siap untuk
dijalankan, tetapi sebelumnya akan dilakukan dulu
beberapa pengaturan melalui setting.
9) Untuk menginstall
sebuah sistem operasi maka harus menambahkan dulu file
image dari sistem operasi tersebut, biasanya
dalam format iso. File tersebut dapat dipilih lewat choose
disk dan memilih lokasi penyimpanannya.
10)Mesin virtual
telah selesai dibuat dan siap dijalankan untuk
menginstall sistem operasi,
untuk menjalankannya dapat memilih start. Langkah-langkah
menginstall sistem operasi akan dibahas
berikutnya.
3. Sistem Operasi
Sistem Operasi adalah perangkat
lunak yang bertugas mengelolapenggunaan sumberdaya dalam
komputer dan menyediakan antarmuka bagi pengguna untuk mengakses
sumberdaya tersebut.
Fungsi-fungsi sebuah sistem operasi
secara umum antara lain :
a. Antar muka pengguna.
Fungsi ini merupakan fungsi yang
paling mudah dikenali oleh
penggunakarena melalui fungsi ini pengguna
dapat berinteraksi dengan sistem operasi, perangkat keras maupun
perangkat lunak yang lain. Sistem
operasi pada dasarnya menunggu input atau
instruksi dari pengguna dan kemudian menerjemahkan perintahperintah tersebut dalam bahasa yang
dimengerti oleh komputer. Antar muka
pengguna menjadi tempat bagi
pengguna untuk menuliskan atau menyampaikan
perintah
tersebut.Secara garis besar ada dua model
antar muka pengguna yaitu Command
Line Interface (CLI) dan Graphical
User Interface (GUI). CLI memberikan fasilitas bagi pengguna untuk
memberikan perintah dalam bentuk
teks sedangkan GUI lebih berbasis
pada tampilan grafis. Dewasa ini
hampir semua sistem operasi modern
menyediakan model GUI sebagai antar muka
pengguna.
b. Manajemen memori.
Memori utama atau lebih dikenal
sebagai memori adalah sebuah array
yang besar dari word atau byte, yang
ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau
bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat
tersendiri.Memori utama berfungsi sebagai
tempat penyimpanan instruksi/data
yang akses datanya digunakan oleh
CPU dan perangkat Masukan/Keluaran. Memori utama termasuk
tempat penyimpanan data yang yang
bersifat volatile (tidak permanen) yaitu
data akan hilang kalau komputer
dimatikan. Sistem operasi bertanggung-jawab
atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
manajemen memori seperti:
· Menjaga track dari memori yang
sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.
· Memilih program yang akan diload
ke memori.
c. Manajemen file
File (berkas) adalah kumpulan
informasi yang berhubungan, sesuaidengan tujuan pembuat berkas
tersebut. Umumnya file merepresentasikan program
dan data.
File dapat mempunyai struktur yang
bersifat hirarkis (direktori, volume).
Sistem operasi mengimplementasikan
konsep abstrak dari file dengan
mengatur media
penyimpanan. Sistem operasi bertanggung-jawab
dalam aktivitas yang berhubungan dengan
manajemen file :
· Pembuatan dan penghapusan file.
· Pembuatan dan penghapusan direktori.
· Mendukung manipulasi berkas dan
direktori.
· Memetakan berkas ke secondarystorage.
· Mem-back-up berkas ke media
penyimpanan yang tidak permanen (non-volatile)
d. Manajemen Proses
Proses adalah sebuah program yang
sedang dieksekusi. Sebuah prosesmembutuhkan
beberapa sumber daya
untuk menyelesaikan tugasnya. Alokasi sumber
daya tersebut dikelola oleh Sistem Operasi. Misalnya,
penggunaan memori oleh CPU, file-file
yang terbuka, dan penggunaan oleh
perangkat-perangkat input/output lain.
Ketika proses tersebut berhenti
dijalankan, sistem operasi akan
mendapatkan kembali semua sumber daya yang
bisa digunakan kembali.
· Sistem operasi bertanggungjawab atas
aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen
proses seperti:
· Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses.
· Menunda atau melanjutkan proses.
· Menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi
proses.
· Menyediakan mekanisme untuk komunikasi
proses.
· Menyediakan mekanisme untuk penanganan
deadlock.
e. Manajemen I / O
Sistem ini sering disebut dengan
device manager. Menyediakan
devicedriver yang umum sehingga operasi
Masukan/Keluaran dapat seragam(membuka, membaca, menulis,
menutup). Contoh: pengguna
menggunakan operasi yang sama
untuk membaca berkas pada
perangkat keras, CD-ROM dan harddisk.
Komponen Sistem Operasi untuk sistem
Masukan/Keluaran:
· Penyangga: menampung
sementara data dari atau ke
perangkat Masukan/Keluaran.
· Spooling: melakukan penjadwalan
pemakaian Masukan/Keluaran sistem supaya lebih
efisien (antrian)
· Menyediakan driver: untuk dapat
melakukan operasi rinci untuk
perangkat keras Masukan atau Keluaran
tertentu.
4. Sistem Operasi Jaringan
Sebagaimana halnya dengan
perangkat komputer yang bisa beroperasi setelah ada sistem operasi, maka sebuah
jaringan pun dapat bekerja setelah ada
sistem operasi yang mengatur jaringan
tersebut. Sistem operasi pula yang
mampu membedakan arsitektur suatu
jaringan dan mampu memanfaatkan
fasilitas-fasilitas yang ada pada jaringan.
Misalnya, sistem operasi bisa
membedakan antara jaringan Ethernet dan
Token-Ring. Sistem operasi itu juga
dapat mengatur pemanfaatan fasilitas jaringan
seperti print sewer untuk berbagi
pakai perangkat printer, dan lain
sebagainya.Saat ini banyak beredar sistem
operasi untuk jaringan. Mulai dari sistem operasi jaringan untuk
workgroup sampai
sistem operasi untuk sebuah jaringan
yang sangat besar. Mengingat
pemanfaatan jaringan komputer yang sudah
sedemikian besar, maka beberapa sistem operasi seperti Microsoft Windows
menyediakan fasilitas untuk membangun sebuah workgroup.
Seluruh komponen jaringan di atas
saling berhubungan satu sama lain dan
tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Namun
demikian hubungan komponenkomponen tersebut tidaklah mengikat.
Maksudnya adalah bahwa perubahan
pada salah satu komponen bisa
dilakukan tanpa harus melakukan
perubahan pada komponen yang lain.
Misalnya, mengganti sistem operasi jaringan
tanpa harus mengganti instalasi
jaringan yang sudah ada. Dan bisa
mengganti instalasi kabel tanpa harus
menginstalasi ulang seluruh komponen
jaringan yang ada.
Hal ini bisa
dimungkinkan karena masing-masing
komponen menempati lapisan tersendiri dalam
jaringan.
Oleh sebab itu untuk menjaga
konektivitas di antara lapisan-lapisan
, ISO (International Standard
Organization) sebagai sebuah lembaga
yang bertugas menjaga standarisasi di
bidang teknologi mengeluarkan suatu standar
yang dikenal dengan OSI (Open System
Interconnection).Dalam kegiatan belajar ini akan
menunjukkan beberapa sistem operasi yang luas
digunakan baik untuk komputer server maupun komputer workstation
antara lain :
· Sistem operasi untuk server :
o Ubuntu Server 12.04 LTS
o Microsoft Windows Server
2012
· Sistem operasi untuk workstation :
o Ubuntu Desktop 12.04
o Windows 7
5. Komputer Server
Komputer server
bertugas dan berfungsi untuk melayani dan mengontrol seluruh
jaringan. Komputer ini melayani permintaan-permintaan
dari komputer workstation di samping mengontrol
hubungan antara komputer satu dengan komputer
lainnya dalam jaringan, termasuk hubungannya dengan
perangkat-perangkat lain yang terdapat di dalam jaringan
tersebut.Mengingat tugas dan fungsinya yang sedemikian
rupa maka sebuah komputer server harus memiliki
spesifikasi yang lebih baik dibandingkan komputer
lain yang ada dalam jaringan. Jika sebuah
komputer server digunakan untuk melayani jaringan secara
nonstop, maka sebuah komputer server juga harus
memiliki daya tahan yang tinggi. Namun
demikian pada dasarnya pertimbangan dalam memilih
sebuah komputer server tidak berbeda jauh
dan pertimbangan dalam memilih komputer workstation,
selain bahwa untuk komputer server memiliki kemampuan
yang lebih besar.Untuk memilih sebuah komputer server
harus memperhatikan halhal sebagai berikut:
· Sistem operasi jaringan yang akan dipergunakan.
· Sistem aplikasi yang akan dijalankan.
· Arsitektur jaringan yang diterapkan.
· Jumlah komputer workstation dalam jaringan yang
dilayani.
· Kemampuan atau daya tahan beroperasi dalam
jangka waktu tak terbatas.
· Kompatibilitas terhadap produk jaringan lainnya.
· Dukungan teknis dari vendor perangkat tersebut.
Sistem operasi
jaringan dan sistem aplikasi yang akan
dipergunakan sangat mempengaruhi besar kecilnya kapasitas
dan kemampuan sebuah komputer server yang
harus disediakan. Seperti halnya pada komputer
workstation, sebuah sistem operasi jaringan maupun
sistem aplikasi akan dapat berjalan dengan baik
dalam sebuah jaringan jika komputer yang
digunakan mampu untuk menjalankannya. Mungkin
juga bisa menggunakan spesifikasi komputer server
di bawah spesifikasi ideal yang disyaratkan
oleh sistem operasi maupun sistem aplikasi
jaringan namun tentu dengan berbagai konsekuensinya seperti
turunnya kinerja sistem operasi dan sistem
aplikasi tersebut atau tidak berfungsinya sistem
tersebut dengan sebagaimana mestinya.Arsitektur sebuah
jaringan juga ikut menentukan besar kecilnya
kapasitas dan kemampuan komputer server yang
harus disediakan. Untuk menghasilkan kinerja yang hampir
sama, maka jaringan dengan arsitektur bus akan
membutuhkan komputer server yang lebih besar
jika dibandingkan dengan arsitektur ring atau
star. Berbeda pula jika menggunakan arsitektur
Ethernet (Fast Ethernet) dengan arsitektur Token
Ring. Hal ini dikarenakan kecepatan atau unjuk kerja
masing-masing arsitektur tersebut memang berbeda.Selain semakin
banyak jumlah komputer workstation yang dikontrol, maka
semakin besar pula komputer server yang
harus digunakan karena semakin banyak komputer
workstation yang terhubung, maka semakin besar
pula tingkat permintaan yang harus dilayani
oleh komputer server dan semakin rumit pula
lalu lintas jaringan yang harus dikontrol
oleh komputer server tersebut.Untuk komputer server
maka akan menggunakan sistem operasi yang
dikhususkan untuk server juga, dimana pada
perangkat lunak sistem operasi yang bersifat
terbuka atau open source dapat menggunakan
sistem operasi Ubuntu Server tanpa mengeluarkan
biaya untuk membeli lisensi. Sistem operasi
ubuntu server menggunakan perintah berbasis teks
atau Command Line Interface (CLI) walau
tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan tampilan
antarmuka. Berikut langkahlangkah yang harus
dilakukan untuk menginstall sistem operasi ubuntu server, jika pertama
kali menginstall maka dapat menggunakan virtual box :
1) Setelah
menjalankan mesin virtual yang telah dibuat
sebelumnya maka mesin virtual tersebut akan
menjalan file iso untuk proses instalasi,
terdapat beberapa pilihan, untuk menginstall dapat langsung
memilih Install Ubuntu Server.
2) Dilanjutkan dengan memilih
bahasa untuk proses instalasi, bahasa yang
dipilih juga akan menjadi bahasa yang
dipergunakan saat sistem operasi selesai diinstall.
3) Untuk pemilihan
lokasi, karena Indonesia tidak tersedia di halaman ini maka dapat memilih
area Other.
4) Dilanjutkan
dengan memilih region Asia dari daftar pilihan region yang
disediakan.
5) Lalu dapat
mencari Indonesia dari daftar negara yang
ada, semua pilihan dapat dikonfirmasi dengan
menggunakan tombol Enter.
6) Proses
instalasi kemudian akan mencoba untuk mendeteksi
jenis keyboard yang dipergunakan, dapat memilih
No untuk menentukan sendiri jenis keyboardnya.
7) Pada pilihan
selanjutnya dapat memilih English (US) karena
merupakan standar yang umum digunakan.
8) Langkah terakhir dalam
konfigurasi keyboard adalah memilih layout keyboard,
biasanya keyboard standar QWERTY yang umumnya
digunakan, maka dapat memilih layout English (US).
9) Proses
instalasi kemudian akan berlanjut pada deteksi
perangkat keras untuk mencari cd-rom drives, karena menggunakan mesin
virtual maka akan terdeteksi cd-rom virtual.
10) Lalu proses
instalasi akan mendeteksi perangkat keras jaringan yang
terhubung.
11) Jika tidak
terhubung ke internet maka akan diminta untuk
melakukan konfigurasi jaringan secara manual
12) Pilih
“Configure Network Manually” untuk memasukkan IP
Address, Netmask, dan Gateway
13) Konfigurasi
jaringan dimulai dengan memasukkan IP Address,
contoh IP Address yang dipakai pada proses
instalasi ini adalah 192.168.1.1, pilih
“Continue” untuk melanjutkan.
14) Masukkan Netmask
255.255.255.0, merupakan IP jaringan kelas C
dengan jumlah maksimum host 254, pilih
“Continue” untuk melanjutkan.
15) Untuk Gateway,
masukkan 192.168.1.100 kemudian pilih “Continue”
16) Pada bagian
Name Server Adressess, disesuaikan dengan IP
Address yang telah dimasukkan sebelumnya yaitu 192.168.1.1
17) Masukkan nama
host yang akan digunakan sebagai nama
server di jaringan
18) Pada
pengaturan user atau pengguna, masukkan nama user
yang akan dipergunakan pada sistem
19) Setelah itu
masukkan kode password dari nama user yang
telah dimasukkan sebelumnya dan ulangi memasukkan
password tersebut untuk verifikasi.
20) Pada
permintaan enkripsi direktori home, pilihan yang
diambil adalah
“No” sehingga jika
suatu saat sistem mengalami kerusakan maka data-data yang
disimpan pada direktori home dapat diambil karena
tidak dienkripsi. Bisa juga memilih “Yes”
untuk mengenkripsi direktori home untuk alasan keamanan
data.
21) Pada
konfirmasi zona waktu, jika sudah sesuai
maka dapat memilih “Yes”
22) Proses
Instalasi akan mendeteksi media penyimpanan yang
digunakan dan perangkat keras lainnya.
23) Pada proses
partisi media penyimpanan atau harddisk, dapat
memilih “Guided” sehingga proses partisi akan
dipandu dan memudahkan proses partisi harddisk.
24) Tahap
selanjutnya adalah pemilihan harddisk yang akan
dipartisi, proses partisi dapat menghapus
data-data yang ada jika tidak dilakukan
dengan benar, Tetapi karena menggunakan harddisk
virtual maka tidak perlu khawatir kehilangan
data karena tidak akan mengganggu partisi data pada sistem
operasi host yang sedang berjalan.
25) Mengkonfirmasi
pilihan harddisk, pilih “Yes” jika sudah benar.
Disarankan berhati-hati jika saat instalasi
menggunakan harddisk fisik (bukan virtual harddisk).
26) Harddisk
kemudian akan diformat menjadi beberapa partisi
baru antara lain ext4, swap dan ext2 yang umum
digunakan pada partisi Linux, pilih “Yes” untuk melanjutkan.
27) Proses
instalasi kemudian menyalin semua file-file sistem
operasi ke dalam media penyimpanan virtual
harddisk, karena menggunakan jenis penyimpanan
dinamically allocated maka ukurannya juga akan
bertambah seiring proses penyalinan data.
28) Proses
instalasi kemudian akan mengkonfigurasi apt (advanced
package tool) yang nantinya akan digunakan
di sistem operasi untuk menambahkan atau
menghapus perangkat lunak atau aplikasi Linux.
29) Pada bagian
konfigurasi package manager, cukup dikosongkan saja
jika tidak menggunakan proxy kemudian lanjutkan
dengan memilih “Continue”.
30) Proses
instalasi akan menginstall perangkat lunak ke
media penyimpanan.
31) Pada bagian
selanjutnya terdapat beberapa pilihan untuk menangani
update sistem, untuk stabilitas dan keamanan yang lebih
baik dapat memilih untuk menginstal update secara
otomatis.
32) Tergantung kebutuhan
penggunaan server, dapat memilih beberapa
aplikasi untuk server, disarankan untuk memilih yang
dibutuhkan saja supaya server dapat bekerja
secara optimal. Dapat juga memilih secara manual pada sistem
operasi selesai proses instalasi.
33) GRUB boot
loader akan diinstall sebagai antarmuka yang
pertama kali tampil saat ubuntu server dijalankan
untuk memilih mode yang diinginkan.
34) Sebelum GRUB
diinstal ke MBR (Master Boot Record) dari harddisk, harus
dikonfirmasi terlebih dahulu, pilih “Yes” untuk melanjutkan.
35) Langkah
terakhir adalah memilih “Continue” untuk menyelesaikan
keseluruhan proses instalasi.