PERANGKAT LUNAK



Perangkat  lunak/piranti  lunak  adalah program  komputer  yang  berfungsi sebagai  sarana  interaksi  antara
pengguna  dan  perangkat  keras.  Atau boleh  juga  diartikan  sebagai „penterjemah'  perintah-perintah  yang dijalankan  pengguna  komputer  untuk diteruskan  ke  atau  diproses  oleh perangkat keras. Program  komputer  ini,  isinya  dapat diubah  dengan  mudah.  Pada  komputer, perangkat lunak  dimuat  ke  dalam  RAM kemudian  dieksekusi  di  dalam  CPU. Pada  level  paling  bawah,  perangkat lunak  berisi  bahasa  mesin  yang  bersifat spesifik terhadap suatu processor. Ada  banyak  model  penggolongan perangkat  lunak,  namun  secara  umum perangkat  lunak  dapat  dibagi  menjadi tiga kelompok, yaitu :
a. System Software
System  Software  adalah  perangkat lunak  yang  digunakan  untuk membantu  menjalankan  perangkat keras  dan  sistem  komputer.  Tujuan dari  system  software   adalah membatasi  semaksimal  mungkin programmer  aplikasi  dari kompleksitas  sebuah  komputer, terutama yang berhubungan  dengan akses  memori  dan  perangkat  keras secara  langsung.  Termasuk  dalam kelompok  ini  adalah  sistem  operasi, driver  perangkat  keras,  perangkat lunak  pendiagnosa,  windowing system,  utilities  dan  lain-lain.  Dari kelompok  ini  sistem  operasi merupakan  perangkat  lunak  yang paling  penting.  Perangkat  lunak  ini bekerja  sebagai  antar  muka  antara komputer  dengan  dunia  luar.  Pada bagian  hardware,  sistem  operasi akan  mendiskripsikan  perangkat keras  yang  ada  atau  terhubung dengan komputer. Sistem  operasi  menyediakan  antar muka  pada  perangkat  keras  ini menggunakan  “driver”  tertentu sehingga perangkat ini dapat dikenali dan bekerja sebagai mana mestinya.
b.  Programming Software
Programming  Software  adalah perangkat  lunak  yang  menyediakan alat  bantu  atau  fungsi  yang  dapat membantu  programmer  dalam membuat  program  komputer. Software ini sangat bergantung pada bahasa  pemrograman  yang digunakan.  Alat  bantu  ini  meliputi editor  teks,  compiler,  interpreter, linkers,  debugger  dan  lain-lain. Sebuah  Integrated  Development Environment  (IDE)  atau  lingkungan pengembangan  terpadu menggabungkan  alat-alat  bantu  ini untuk mempermudah programmer.
c.  Application Software
Application  Software  adalah perangkat  lunak  yang  digunakan membantu  manusia  mengerjakan tugas-tugas  tertentu.  Tipe-tipe application  software  antara  lain, perangkat lunak otomatisasi  industri, perangkat  lunak  bisnis,  perangkat lunak  pendidikan,  perangkat  lunak software,  database,  dan  game komputer. Perangkat  lunak  dalam  sebuah  jaringan  komputer  terdiri  dari  dua perangkat  utama,  yaitu  perangkat  lunak sistem  operasi  jaringan  (Network Operating  System)  dan  sistem  aplikasi yang  digunakan  untuk  bekerja  dalam jaringan  komputer  tersebut.  Proses konfigurasi  perangkat  lunak  jaringan komputer  merupakan  pekerjaan  yang menentukan  bentuk  dari  jaringan komputer yang akan dibangun, terutama proses  konfigurasi  perangkat  lunak  sistem  operasi  jaringannya.  Besar kecilnya  kapasitas  komputer  yang dipergunakan,  baik  komputer  server maupun komputer workstation ditentukan oleh kedua jenis perangkat lunak ini. Ada bermacam-macam sistem operasi  jaringan  yang  beredar  saat  ini,  masingmasing  dengan  kelebihan  dan kekurangannya,  baik  sistem  operasi jaringan  peer-to-peer  maupun  sistem operasi  client/server.  Pada  prinsipnya proses instalasi setiap sistem operasi ini sama,  yaitu  meliputi  proses  copy  file-file sistem  operasi,  instalasi  device  driver perangkat  yang  digunakan  pada  sistem operasi  tersebut  dan  pengaturan konfigurasi  sistem  jaringan,  serta pengaturan konektivitas pada workstation yang ada.

1.  Virtualisasi
Dalam  ilmu  komputer,  virtualisasi adalah  istilah  umum  yang  mengacu kepada  abstraksi  dari  sumber  daya komputer.  Virtualisasi  bisa  diartikan sebagai  pembuatan  suatu  bentuk simulasi  dari  sesuatu  yang  asalnya bersifat  fisik,  misalnya  sistem  operasi, perangkat  penyimpanan  data  atau sumber  daya  jaringan.  Hal  ini  termasuk membuat  sebuah  sumber  daya  tunggal terlihat  berfungsi  sebagai  beberapa sumber  daya  logikal  atau  membuat beberapa  sumber  daya  fisik   terlihat sebagai satu sumber daya logikal. Virtualisasi ini merupakan teknik yang memungkinkan  instalasi  sistem  operasidilakukan diatas sistem operasi yang ada saat  ini,  tidak  dalam  partisi  tertentu namun  dalam  suatu  file  tertentu  dan  file tersebut  merupakan  perwakilan  dari suatu  sistem  komputer  virtual.  Satu komputer  dapat  memiliki  lebih  dari  satu komputer  virtual.  Oleh  karena  itu,instalasi  lebih  dari  satu  sistem  operasi juga dimungkinkan dengan teknik ini. Dalam  ilmu  komputer,  Ada  dua  jenis virtualisasi  yaitu  virtualisasi  penuh  dan virtualisasi  paruh.  Virtualisasi  penuh maksudnya  mensimulasikan  secara lengkap  hal-hal  yang  mendasari  suatu perangkat,  sedangkan  virtualisasi  paruh hanya  mensimulasikan beberapa hal dari perangkat  tersebut.  Virtualisasi  paruh lebih  mudah  dijalankan  daripaada virtualisasi penuh, akan tetapi virtualisasi paruh  memiliki  kekurangan  dalam  hal compatibility atau kesesuaian. Platform  virtualisasi  atau  virtual computer  dapat  digambarkan  melaluisebuah  hardware  komputer  dengan sistem operasinya bertindak sebagai host yang menciptakan simulasi dari komputer lain  dengan  sistem  operasinya  sendiri sebagai  guest  software  dan  kemudian akan  terhubung  dengan  hardware  yang dimiliki  komputer  host.  Akses  dari  guest ke  system  resources  seperti  akses jaringan,  keyboard,  disk  storage  dan sebagainya secara umum akan dikontrol oleh  host  dengan  penggunaan  prosesor dan sistem memori yang terbatas. Beberapa  alasan  pengunaan
virtualisasi:
·  Dalam  hal  penggabungan  server, banyak  server  kecil  yang digantikan  dengan  satu  server  besar  dengan  tujuan  untuk mengurangi  jumlah  hardware yang memiliki harga tinggi seperti CPU.  Meskipun  hardware dijadikan  satu  seperti  itu,  sistem operasinya  tidak  digabung. Masing-masing  sistem  operasi yang  berjalan  pada  satu  server tersebut  akan  menjadi  sebuah sistem  operasi  yang  berjalan sendiri  secara  virtual.  Jadi  satu server  yang  besar  itu  dapat menjadi  host  bagi  beberapa guest.
·  Kemudahan  dalam  pengaturan konfigurasi  untuk  membuat sebuah  sistem  operasi  secara virtual  yang  dapat  dilakukan dengan cepat.
·  Error atau kesalahan yang terjadi pada  mesin  virtual  tidak  akan membahayakan  sistem  komputer host,  sehingga  mesin  virtual sangat  cocok  digunakan  untuk mempelajari  cara  install  sebuah sistem  operasi  baru  tanpa merusak  sistem  operasi  yang telah ada.

2.  Virtual Box
VirtualBox  adalah  paket  perangkat lunak  virtualisasi  untuk  komputer berbasis  x86  dan  AMD64/Intel64  dari Oracle  Corporation.  Paket  VirtualBox menginstal  pada  sistem  operasi  host yang  ada  sebagai  aplikasi  dan  aplikasi host  ini  memungkinkan  sistem  operasi tamu  tambahan  yang  dikenal  dengan Guest  OS,  untuk  memuat  dan menjalankan  sistem  operasi  pada lingkungan virtual masing-masing. Sistem operasi  host  yang  didukung  termasuk Linux, Mac OS X, Windows XP, Windows Vista,  Windows  7,  Windows  8,  Solaris, dan OpenSolaris sementara untuk sistem operasi  tamu  yang  didukung  termasuk versi  dan  derivasi  dari  Windows,  Linux, BSD, OS / 2, Solaris, Haiku dan lainnya. Untuk  instalasi  sistem  operasi  akan dilakukan  melalui  virtual  box  sehingga dapat  mencoba  untuk  menginstall berbagai versi sistem operasi baik untuk sistem  operasi  untuk  komputer  server maupun  untuk  komputer  client  atau workstation.  Versi  virtual  box  yang digunakan  adalah  versi  4.3.18  yang dapat  diunduh  melalui https://www.virtualbox.org/wiki/Downloads  dan  memilih  sesuai  dengan  sistem operasi yang digunakan.


Setelah  mengunduh  versi  virtual  box yang  akan  dipergunakan,  maka  tahap selanjutnya  adalah  terlebih  dahulu menginstall  aplikasi  yang  telah  diunduh tersebut  dan  dilanjutkan  dengan konfigurasi  virtual  box.  Berikut  langkah-langkah  untuk  instalasi  virtual  box  pada sistem operasi windows :

1)  Dimulai dengan menjalankan aplikasi virtual  box  yang  telah  diunduh  dan memilih  Next                 untuk  memulai  proses instalasi.
2)  Dapat  memilih  lokasi  direktori  untuk lokasi  penyimpanan  hasil  instalasi, membutuhkan               ruang  sebesar 140MB.



3)  Akan  tampil  peringatan  yang menyatakan bahwa koneksi  jaringan akan  direset  dan  koneksi         tersebut akan  terputus  sementara  selama proses instalasi berlangsung.


4)  Setelah  pengaturan  instalasi  selesai maka  dilanjutkan  dengan  memilih Install  untuk  memulai       proses menyalin file aplikasi ke harddisk.


5)  Akan  tampil  permintaan  untuk menginstall driver USB.


6)  Lalu  tampil  permintaan  untuk menginstall  driver  perangkat jaringan.


7) Dan  terakhir akan tampil permintaan untuk  menginstall  aplikasi  layanan jaringan  untuk                   manajemen  dan konfigurasi jaringan.
Selesai  proses  penyalinan  file aplikasi  dan  instalasi  driver  maka pilih  Finish  untuk  mengakhiri  proses instalasi.Setelah  proses  instalasi  virtual  box telah  selesai  maka  tahap  selanjutnya adalah  mempersiapkan  konfigurasi  yang akan  dipergunakan  untuk  menginstall beberapa sistem operasi. File konfigurasi dipergunakan  oleh  virtual  box  untuk pengaturan hardware virtual untuk sistem operasi  antara  lain  nama  dan  versi sistem  operasi,  alokasi  memori  RAM, alokasi  media  penyimpanan  harddisk, sumber file  instalasi  sistem  operasi,  dan lain  sebagainya.  Sistem  operasi  virtual yang  berjalan  pada  vitual  box  sering disebut  sebagai  Guest  OS  atau  sistem operasi tamu.Komputer  yang  dipergunakan disarankan memiliki alokasi memori RAM yang  lebih  besar  begitu  juga  untuk harddisk yang digunakan agar Guest OS dapat  berjalan  dengan  baik,  tetapi  jika tidak dapat memenuhi kedua hal tersebut maka  dapat  diatur  lewat  file  konfigurasi virtual  box  agar  alokasi  RAM  dan harddisk  tidak  menghabiskan  seluruh sumber  daya  yang  ada.  Untuk  file sumber  instalasi  dari  sistem  operasi biasanya  menggunakan  file  image berformat  iso  yang  dapat  diunduh  dari situs  sumber  sistem  operasi  atau  dapat diperoleh lewat media optical disk seperti CD  dan  DVD.  Untuk  keperluan  instalasi ini  akan  menggunakan  file  image  dalam format iso yang telah disalin ke harddisk terlebih  dahulu. 
Berikut  langkah-langkah yang  harus  dilakukan  untuk mempersiapkan  file  konfigurasi  virtual box:
1)  Saat  pertama  kali  menjalankan virtual  box  akan  menampilkan beberapa  pilihan,  pilih  New         untuk membuat  mesin  virtual  baru  yang akan  digunakan  untuk  menginstall sistem operasi.


2)  Mengisi  nama  mesin  virtual, contohnya  Ubuntu_Server  karena akan  menginstall  sistem               operasi Ubuntu  Server  12.04  serta  memilih juga  tipe  dan  versi  sistem  operasi.


3)  Menentukan  ukuran  memori  virtual, disesuaikan  dengan  jumlah  memori utama  dari                       perangkat  keras  yang dipergunakan. Ukuran memori virtual yang  direkomendasikan  adalah             512MB.


4)  Selain  memori  virtual,  diperlukan juga  harddisk  virtual  untuk menyimpan file  sistem operasi       serta penyimpanan  data  lainnya.  Ukuran harddisk  virtual  yang direkomendasikan adalah 8 GB.


5)  Terdapat  beberapa  versi  harddisk virtual  yang  dapat  dipilih. Direkomendasikan  untuk                   menggunakan  format  VDI  karena merupakan  format  dengan  tingkat kompabilitas  yang  lebih       baik  untuk virtual box.


6) Ada  dua  pilihan  dalam  cara penyimpanan  virtual  harddisk  yaitu dynamically  allocated  yang        akan mengembang  ukurannya  secara dinamis atau fixed size yang memiliki ukuran  tetap.  Untuk      menghemat ruang  dapat  menggunakan  versi dinamycally allocated.


7)Masukkan  nama  virtual  harddisk, sebaiknya  disesuaikan  dengan nama  mesin  virtual  sehingga     tidak bingung  dalam  menggunakan. Untuk  ukuran  direkomendasikan sebesar  8GB  atau  lebih       besar  lagi jika  ingin  menginstall  sistem operasi Windows.


8) Setelah  memilih  Create  di  langkah sebelumnya  maka  mesin  virtual telah  siap  untuk            dijalankan,  tetapi sebelumnya  akan  dilakukan  dulu beberapa  pengaturan  melalui setting.


9) Untuk  menginstall  sebuah  sistem operasi maka harus menambahkan dulu  file  image  dari  sistem  operasi tersebut,  biasanya  dalam  format iso. File tersebut dapat dipilih lewat choose  disk      dan  memilih  lokasi penyimpanannya.


10)Mesin  virtual  telah  selesai  dibuat dan  siap  dijalankan  untuk menginstall  sistem  operasi,              untuk menjalankannya  dapat  memilih start.  Langkah-langkah  menginstall sistem  operasi  akan        dibahas berikutnya.


3.  Sistem Operasi
Sistem  Operasi   adalah  perangkat lunak  yang  bertugas  mengelolapenggunaan  sumberdaya  dalam komputer  dan  menyediakan  antarmuka bagi  pengguna  untuk  mengakses sumberdaya tersebut.
Fungsi-fungsi  sebuah  sistem  operasi secara umum antara lain :

a.  Antar muka pengguna.
Fungsi  ini  merupakan  fungsi  yang paling mudah dikenali oleh penggunakarena  melalui  fungsi  ini  pengguna dapat  berinteraksi  dengan  sistem operasi,  perangkat  keras  maupun perangkat  lunak  yang  lain.  Sistem operasi  pada  dasarnya  menunggu input atau instruksi dari pengguna dan kemudian  menerjemahkan  perintahperintah  tersebut  dalam  bahasa  yang dimengerti oleh  komputer. Antar muka pengguna  menjadi  tempat  bagi pengguna  untuk  menuliskan  atau menyampaikan perintah tersebut.Secara  garis  besar  ada  dua  model antar muka pengguna yaitu Command Line  Interface  (CLI)  dan  Graphical User Interface (GUI). CLI memberikan fasilitas  bagi  pengguna  untuk memberikan  perintah  dalam  bentuk teks  sedangkan  GUI  lebih  berbasis pada  tampilan  grafis.  Dewasa  ini hampir semua  sistem operasi modern menyediakan  model  GUI  sebagai antar muka pengguna.

b.  Manajemen memori.
Memori  utama  atau  lebih  dikenal sebagai  memori  adalah  sebuah  array yang besar dari word atau byte,  yang ukurannya  mencapai  ratusan,  ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri.Memori  utama  berfungsi  sebagai tempat  penyimpanan  instruksi/data yang  akses  datanya  digunakan  oleh CPU  dan  perangkat  Masukan/Keluaran.  Memori  utama  termasuk tempat  penyimpanan  data  yang  yang bersifat volatile (tidak  permanen)  yaitu data  akan  hilang  kalau  komputer dimatikan. Sistem  operasi  bertanggung-jawab atas  aktivitas-aktivitas  yang  berkaitan dengan manajemen memori seperti:
·  Menjaga  track  dari  memori  yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.
·  Memilih  program  yang  akan  diload ke memori.

c.  Manajemen file
File  (berkas)  adalah  kumpulan informasi  yang  berhubungan,  sesuaidengan  tujuan  pembuat  berkas tersebut.  Umumnya  file merepresentasikan  program dan data. File  dapat  mempunyai  struktur  yang bersifat  hirarkis  (direktori,  volume). Sistem  operasi mengimplementasikan konsep  abstrak  dari  file  dengan mengatur media penyimpanan.  Sistem  operasi  bertanggung-jawab dalam  aktivitas  yang  berhubungan dengan manajemen file :
·  Pembuatan dan penghapusan file.
·  Pembuatan  dan  penghapusan direktori.
·  Mendukung  manipulasi  berkas dan direktori.
·  Memetakan berkas ke secondarystorage.
·  Mem-back-up  berkas  ke  media penyimpanan  yang  tidak permanen (non-volatile)

d.  Manajemen Proses
Proses  adalah  sebuah  program  yang sedang  dieksekusi.  Sebuah  prosesmembutuhkan beberapa sumber daya untuk  menyelesaikan  tugasnya.  Alokasi  sumber daya tersebut dikelola oleh  Sistem  Operasi.  Misalnya, penggunaan memori oleh CPU, file-file yang  terbuka,  dan  penggunaan  oleh perangkat-perangkat  input/output  lain. Ketika  proses  tersebut  berhenti dijalankan,  sistem  operasi  akan mendapatkan  kembali  semua  sumber daya yang bisa digunakan kembali.
·  Sistem  operasi  bertanggungjawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan  dengan  manajemen proses seperti:
·  Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses.
·  Menunda  atau  melanjutkan proses.
·  Menyediakan  mekanisme  untuk sinkronisasi proses.
·  Menyediakan  mekanisme  untuk komunikasi proses.
·  Menyediakan  mekanisme  untuk penanganan deadlock.

e.  Manajemen I / O
Sistem  ini  sering  disebut  dengan device manager. Menyediakan devicedriver  yang  umum  sehingga  operasi Masukan/Keluaran  dapat  seragam(membuka,  membaca,  menulis, menutup).  Contoh:  pengguna menggunakan  operasi  yang  sama untuk  membaca  berkas  pada perangkat  keras,  CD-ROM  dan harddisk. Komponen  Sistem  Operasi  untuk sistem Masukan/Keluaran:
·  Penyangga:  menampung sementara  data  dari  atau  ke perangkat Masukan/Keluaran.
·  Spooling: melakukan penjadwalan pemakaian  Masukan/Keluaran sistem  supaya  lebih efisien (antrian)
·  Menyediakan  driver:  untuk  dapat melakukan  operasi  rinci  untuk perangkat  keras  Masukan  atau Keluaran tertentu.

4. Sistem Operasi Jaringan
Sebagaimana  halnya  dengan perangkat komputer yang bisa beroperasi setelah ada sistem operasi, maka sebuah jaringan  pun  dapat  bekerja  setelah  ada sistem  operasi  yang  mengatur  jaringan tersebut.  Sistem  operasi  pula  yang mampu  membedakan  arsitektur  suatu jaringan  dan  mampu  memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang  ada pada jaringan. Misalnya,  sistem  operasi  bisa membedakan  antara  jaringan  Ethernet dan Token-Ring. Sistem operasi itu juga dapat  mengatur  pemanfaatan  fasilitas jaringan seperti print sewer untuk berbagi pakai  perangkat  printer,  dan  lain sebagainya.Saat  ini  banyak  beredar  sistem operasi untuk jaringan. Mulai dari  sistem operasi jaringan untuk workgroup sampai sistem  operasi  untuk  sebuah  jaringan yang  sangat  besar.  Mengingat pemanfaatan  jaringan  komputer  yang sudah sedemikian besar, maka beberapa sistem operasi seperti Microsoft Windows menyediakan fasilitas untuk membangun sebuah workgroup. Seluruh  komponen  jaringan  di  atas saling  berhubungan  satu  sama  lain  dan tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Namun demikian  hubungan  komponenkomponen  tersebut  tidaklah  mengikat. Maksudnya  adalah  bahwa  perubahan pada  salah  satu  komponen  bisa dilakukan  tanpa  harus  melakukan perubahan  pada  komponen  yang  lain. Misalnya,  mengganti  sistem  operasi jaringan tanpa harus mengganti instalasi jaringan  yang  sudah  ada.  Dan  bisa mengganti  instalasi  kabel  tanpa  harus menginstalasi  ulang  seluruh  komponen jaringan  yang  ada. 
Hal  ini  bisa dimungkinkan  karena  masing-masing komponen  menempati  lapisan  tersendiri dalam jaringan. Oleh  sebab  itu  untuk  menjaga konektivitas  di  antara  lapisan-lapisan ,  ISO  (International  Standard Organization)  sebagai  sebuah  lembaga yang  bertugas  menjaga  standarisasi  di bidang  teknologi  mengeluarkan  suatu standar yang dikenal dengan OSI (Open System Interconnection).Dalam  kegiatan  belajar  ini  akan menunjukkan  beberapa  sistem  operasi yang luas digunakan baik untuk komputer server  maupun  komputer  workstation antara lain :
·  Sistem operasi untuk server :
o  Ubuntu Server 12.04 LTS
o  Microsoft  Windows  Server 2012
·  Sistem operasi untuk workstation :
o  Ubuntu Desktop 12.04
o  Windows 7

5.  Komputer Server

Komputer  server  bertugas  dan berfungsi untuk melayani dan mengontrol seluruh  jaringan.  Komputer  ini  melayani permintaan-permintaan  dari  komputer workstation  di  samping  mengontrol hubungan  antara  komputer  satu  dengan komputer  lainnya  dalam  jaringan, termasuk  hubungannya  dengan perangkat-perangkat  lain  yang  terdapat di dalam jaringan tersebut.Mengingat  tugas  dan  fungsinya  yang sedemikian rupa maka sebuah komputer server  harus  memiliki  spesifikasi  yang lebih  baik  dibandingkan  komputer  lain yang  ada  dalam  jaringan.  Jika  sebuah komputer  server  digunakan  untuk melayani jaringan secara nonstop, maka sebuah  komputer  server  juga  harus memiliki  daya  tahan  yang  tinggi.  Namun demikian  pada  dasarnya  pertimbangan dalam  memilih  sebuah  komputer  server tidak  berbeda  jauh  dan  pertimbangan dalam  memilih  komputer  workstation, selain  bahwa  untuk  komputer  server memiliki kemampuan yang lebih besar.Untuk  memilih  sebuah  komputer server  harus  memperhatikan  halhal sebagai berikut:
·  Sistem  operasi  jaringan  yang akan dipergunakan.
·  Sistem  aplikasi  yang  akan dijalankan.
·  Arsitektur  jaringan  yang diterapkan.
·  Jumlah  komputer  workstation dalam jaringan yang dilayani.
·  Kemampuan  atau  daya  tahan beroperasi  dalam  jangka  waktu tak terbatas.
·  Kompatibilitas  terhadap  produk jaringan lainnya.
·  Dukungan  teknis  dari  vendor perangkat tersebut.
Sistem  operasi  jaringan  dan  sistem aplikasi  yang  akan  dipergunakan  sangat mempengaruhi  besar  kecilnya  kapasitas dan  kemampuan  sebuah  komputer server  yang  harus  disediakan.  Seperti halnya  pada  komputer  workstation, sebuah  sistem  operasi  jaringan  maupun sistem  aplikasi  akan  dapat  berjalan dengan  baik  dalam  sebuah  jaringan  jika komputer  yang  digunakan  mampu  untuk menjalankannya.  Mungkin  juga  bisa menggunakan  spesifikasi  komputer server  di  bawah  spesifikasi  ideal  yang disyaratkan  oleh  sistem operasi  maupun sistem  aplikasi  jaringan  namun  tentu dengan berbagai konsekuensinya seperti turunnya  kinerja  sistem  operasi  dan sistem  aplikasi  tersebut  atau  tidak berfungsinya  sistem  tersebut  dengan sebagaimana mestinya.Arsitektur  sebuah  jaringan  juga  ikut menentukan  besar  kecilnya  kapasitas dan  kemampuan  komputer  server  yang harus  disediakan.  Untuk  menghasilkan kinerja yang hampir sama, maka jaringan dengan  arsitektur  bus  akan membutuhkan  komputer  server  yang lebih  besar  jika  dibandingkan  dengan arsitektur  ring  atau  star.  Berbeda  pula jika  menggunakan  arsitektur  Ethernet  (Fast  Ethernet)  dengan  arsitektur  Token Ring. Hal ini dikarenakan kecepatan atau unjuk  kerja  masing-masing  arsitektur tersebut memang berbeda.Selain  semakin  banyak  jumlah komputer  workstation  yang  dikontrol, maka  semakin  besar  pula  komputer server  yang  harus  digunakan  karena semakin  banyak  komputer  workstation yang  terhubung,  maka  semakin  besar pula  tingkat  permintaan  yang  harus dilayani  oleh  komputer  server  dan semakin  rumit  pula  lalu  lintas  jaringan yang  harus  dikontrol  oleh  komputer server tersebut.Untuk  komputer  server  maka  akan menggunakan  sistem  operasi  yang dikhususkan  untuk  server  juga,  dimana pada  perangkat  lunak  sistem  operasi yang  bersifat  terbuka  atau  open  source dapat  menggunakan  sistem  operasi Ubuntu  Server  tanpa  mengeluarkan biaya  untuk  membeli  lisensi.  Sistem operasi  ubuntu  server  menggunakan perintah  berbasis  teks  atau  Command Line  Interface  (CLI)  walau  tidak  tertutup kemungkinan  untuk  menggunakan tampilan  antarmuka.  Berikut  langkahlangkah  yang  harus  dilakukan  untuk menginstall sistem operasi ubuntu server, jika pertama kali menginstall maka dapat menggunakan virtual box :
1)  Setelah  menjalankan  mesin  virtual yang  telah  dibuat  sebelumnya maka  mesin  virtual  tersebut  akan menjalan  file  iso  untuk  proses instalasi,  terdapat beberapa pilihan, untuk  menginstall  dapat  langsung memilih Install Ubuntu Server.


2)  Dilanjutkan dengan memilih bahasa untuk  proses  instalasi,  bahasa yang  dipilih  juga  akan  menjadi bahasa  yang  dipergunakan  saat sistem operasi selesai diinstall.


3)  Untuk  pemilihan  lokasi,  karena Indonesia tidak tersedia di halaman ini maka dapat memilih area Other.


4)  Dilanjutkan  dengan  memilih  region Asia dari daftar pilihan region yang disediakan.


5)  Lalu  dapat  mencari  Indonesia  dari daftar  negara  yang  ada,  semua pilihan  dapat  dikonfirmasi  dengan menggunakan  tombol  Enter.


6)  Proses  instalasi  kemudian  akan mencoba  untuk  mendeteksi  jenis keyboard  yang  dipergunakan, dapat  memilih  No  untuk menentukan  sendiri  jenis keyboardnya.


7)  Pada  pilihan  selanjutnya  dapat memilih  English  (US)  karena merupakan  standar  yang  umum digunakan.


8)  Langkah terakhir dalam konfigurasi keyboard  adalah  memilih  layout keyboard,  biasanya  keyboard standar  QWERTY  yang  umumnya digunakan,  maka  dapat  memilih layout English (US).


9)  Proses  instalasi  kemudian  akan berlanjut  pada  deteksi  perangkat keras  untuk mencari cd-rom drives, karena menggunakan mesin virtual maka  akan  terdeteksi  cd-rom virtual.


10)  Lalu  proses  instalasi  akan mendeteksi  perangkat  keras jaringan yang terhubung.


11)  Jika  tidak  terhubung  ke  internet maka  akan  diminta  untuk melakukan  konfigurasi  jaringan secara manual


12)  Pilih  “Configure  Network  Manually” untuk  memasukkan  IP  Address, Netmask, dan Gateway


13)  Konfigurasi  jaringan  dimulai dengan  memasukkan  IP  Address, contoh  IP  Address  yang  dipakai pada  proses  instalasi  ini  adalah 192.168.1.1,  pilih  “Continue”  untuk melanjutkan.

14)  Masukkan Netmask 255.255.255.0, merupakan  IP  jaringan  kelas  C dengan  jumlah  maksimum  host 254,  pilih  “Continue”  untuk melanjutkan.

15)  Untuk  Gateway,  masukkan 192.168.1.100  kemudian  pilih “Continue”

16)  Pada  bagian  Name  Server Adressess,  disesuaikan  dengan  IP Address  yang  telah  dimasukkan sebelumnya yaitu 192.168.1.1


17)  Masukkan  nama  host  yang  akan digunakan  sebagai  nama  server  di jaringan


18)  Pada  pengaturan  user  atau pengguna,  masukkan  nama  user yang  akan  dipergunakan  pada sistem


19)  Setelah  itu  masukkan  kode password  dari  nama  user  yang telah  dimasukkan  sebelumnya  dan ulangi  memasukkan  password tersebut untuk verifikasi.


20)  Pada  permintaan  enkripsi  direktori home,  pilihan  yang  diambil  adalah
“No”  sehingga  jika  suatu  saat sistem mengalami kerusakan maka data-data  yang  disimpan  pada direktori  home  dapat  diambil karena  tidak  dienkripsi.  Bisa  juga memilih  “Yes”  untuk  mengenkripsi direktori  home  untuk  alasan keamanan data.


21)  Pada  konfirmasi  zona  waktu,  jika sudah  sesuai  maka  dapat  memilih “Yes”


22)  Proses  Instalasi  akan  mendeteksi media  penyimpanan  yang digunakan  dan  perangkat  keras lainnya.


23)  Pada  proses  partisi  media penyimpanan  atau  harddisk,  dapat memilih  “Guided”  sehingga  proses partisi  akan  dipandu  dan memudahkan  proses  partisi harddisk.


24)  Tahap  selanjutnya  adalah pemilihan  harddisk  yang  akan dipartisi,  proses  partisi  dapat menghapus  data-data  yang  ada jika  tidak  dilakukan  dengan  benar, Tetapi  karena  menggunakan harddisk  virtual  maka  tidak  perlu khawatir  kehilangan  data  karena tidak akan mengganggu partisi data pada  sistem  operasi  host  yang sedang berjalan.


25)  Mengkonfirmasi  pilihan  harddisk, pilih  “Yes”  jika  sudah  benar. Disarankan  berhati-hati  jika  saat instalasi  menggunakan  harddisk fisik (bukan virtual harddisk).


26)  Harddisk  kemudian  akan  diformat menjadi  beberapa  partisi  baru antara  lain  ext4,  swap  dan  ext2 yang umum digunakan pada partisi Linux,  pilih  “Yes”  untuk melanjutkan.


27)  Proses  instalasi  kemudian menyalin  semua  file-file  sistem operasi  ke  dalam  media penyimpanan  virtual  harddisk, karena  menggunakan  jenis penyimpanan  dinamically  allocated maka  ukurannya  juga  akan bertambah  seiring  proses penyalinan data.


28)  Proses  instalasi  kemudian  akan mengkonfigurasi  apt  (advanced package  tool)  yang  nantinya  akan digunakan  di  sistem  operasi  untuk menambahkan  atau  menghapus perangkat  lunak  atau  aplikasi Linux.


29)  Pada  bagian  konfigurasi  package manager,  cukup  dikosongkan  saja jika  tidak  menggunakan  proxy kemudian  lanjutkan  dengan memilih “Continue”.


30)  Proses  instalasi  akan  menginstall perangkat  lunak  ke  media penyimpanan.


31)  Pada  bagian  selanjutnya  terdapat beberapa  pilihan  untuk  menangani update  sistem, untuk stabilitas dan keamanan  yang  lebih  baik  dapat memilih  untuk  menginstal  update secara otomatis.


32)  Tergantung  kebutuhan penggunaan  server,  dapat  memilih beberapa  aplikasi  untuk  server, disarankan  untuk  memilih  yang dibutuhkan  saja  supaya  server dapat  bekerja  secara  optimal. Dapat juga memilih secara  manual pada sistem operasi selesai proses instalasi.


33)  GRUB  boot  loader  akan  diinstall sebagai  antarmuka  yang  pertama kali  tampil  saat  ubuntu  server dijalankan  untuk  memilih  mode yang diinginkan.


34)  Sebelum  GRUB  diinstal  ke  MBR (Master Boot Record) dari harddisk, harus  dikonfirmasi  terlebih  dahulu, pilih “Yes” untuk melanjutkan.


35)  Langkah  terakhir  adalah  memilih “Continue”  untuk  menyelesaikan keseluruhan proses instalasi.